Selasa, 30 Juni 2015

Jejak Nostalgia dalam Bingkai Mahakarya Indonesia


Negara Kesatuan Republik Indonesia


Mahakarya Indonesia yang ada dan dapat dinikmati saat ini, tentu tak luput dari kajian tentang jaman purba. Tahukah kamu kalau sejak jaman purba dulu kepulauan Nusantara sudah dihuni manusia? Saat itu, jaman peradaban batu terjadi dua golongan perpindahan bangsa dari daratan Asia menyeberang ke kepulauan di Samudera India, kemudian mereka menyebar dari Madagaskar sampai Filiphina dan Melanesia, yang akhirnya mereka hidup menyatu dengan penduduk asli setempat. Nah, inilah yang disebut sebagai nenek moyang Indonesia.

Penduduk asli inilah yang diakui sebagai nenek moyang bangsa Indonesia, bangsa kita. Mereka memiliki suatu nilai kehidupan yang berbudaya tinggi menurut kondisi pada saat itu, kondisi sebelum pengaruh asing dan bangsa-bangsa lain datang. Nilai kehidupan yang mampu menjadi tonggak lahirnya kebudayaan bangsa. Dengan mata pencaharian yang sungguh begitu sederhana. Namun mampu menghasilkan julukan yang mendunia, julukan sebagai negara maritim dan negara agraris. Hal ini dikarenakan nenek moyang kita pada umumnya hidup dari bertani dan nelayan.

Pernahkah kamu mengetahui perahu bercadik? Perahu bercadik ini sebagai sisa warisan nenek moyang, yang kita sebut sebagai peninggalan. Sebuah perahu yang sederhana, namun memiliki nilai kehidupan yang tiada taranya. Sebagai alat dalam mempertahankan kehidupan pada zaman nenek moyang. sebuah perahu sederhana yang menggunakan penyangga di kanan kirinya sehingga dapat menjaga keseimbangan dikala berlayar untuk mempertahankan kehidupan.



Perahu Bercadik buatan nenek moyang


Disamping itu, pernahkah kalian mengetahui tentang keris? Sebagai masyarakat Indonesia asli, tentu sudah lazim kita dengar sebuah pusaka lama yang menjadi senjata khas salah satu suku di masyarakat Indonesia ini. Jika kita tahu seperti apa bentuk dari pusaka lama ini, namun tahukan kita bagaimana cara nenek moyang kita dapat menghasilkan senjata istimewa ini? Senjata yang salah satu kandungannya adalah batu meteor, senjata yang butuh waktu tidak sebentar untuk membuatnya, senjata yang penuh dengan kewibawaan dan keberanian. 

Bagaimana tidak? disaat negara lain takut menghadapi musuh dan menyerang musuh dari kejauhan menggunakan senjata-senjata jarak jauh mereka. Namun nenek moyang kita, dengan senjata khas yang dihasilkannya, mengajarkan kepada kita sebagai anak cucunya, akan nilai-nilai pemimpin sejati, yang sudah seharusnya menghadapi musuh dengan berhadapan langsung sebagai pahlawan sejati, hanya dengan membawa sebuah benda kecil yang dapat disengkelitkan dipinggang. ‘keris’lah namanya.


Keris sebagai pusaka masyarakat Jawa

Berbagai macam peninggalan dapat kita jumpai di Nusantara ini, tersebar dalam berbagai macam wilayah kehidupan. Menunjukkan kehidupan nenek moyang yang sangat luar biasa, dan inilah yang menjadi Mahakarya Indonesia. Berbagai karya kehidupan jaman dahulu yang tidak kalah pentingnya jika dibandingkan dengan karya-karya peninggalan di luar negeri.


Nenek moyang kita hidup di berbagai ribuan pulau yang ada di Nusantara, mereka tinggal dalam kelompok-kelompok kecil sebagai masyarakat yang terisolasi oleh alam. Inilah yang menimbulkan suku-suku yang memiliki budaya sendiri-sendiri, kesenian, adat istiadat, dan kebiasaan yang berbeda-beda. Meski beda, mereka rukun, dan perbedaan itu menjadi kekayaan bangsa hingga kini. Pada kebudayaan asli yang pernah dinilai, ada unsur-unsur budaya yang luhur, misalnya sifat religius terhadap kepercayaan gaib, sikap menghormati roh orang tua atau roh nenek moyang sebelumnya, rasa kemanusiaan yang ikhlas tanpa membedakan asal dan warna kulit, rasa persatuan yang terbina dengan erat, tingginya kegotongroyongan dalam keluarga, sikap ramah tamah, bekerja keras tanpa pamrih, dan keadilan pada lingkungan. Semua itu mencerminkan ciri khas kehidupan serta kepribadian luhur yang dimiliki nenek moyang kita.

Dengan penuh kegigihan dan semangat kegotongroyongan, nenek moyang kita saling bahu membahu membangun peradaban bangsa kita. Membangun nusantara, demi kemajuan kehidupan nantinya. Yang kini hasil jerih payah dan kerja keras mereka dapat dinikmati oleh anak cucu bangsa. Berbagai macam budaya dan adat istiadat tersebar dari Sabang hingga ke Merauke. Menjadi buah Mahakarya Indonesia yang bisa dilihat dunia. Mahakarya yang takkan tenilai harganya, menggumpal menjadi simfoni semangat dalam Jiwa Indonesia. Jiwa yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Jiwa yang dengan penuh ketekunan dan kesabaran melawan penjajahan dan peperangan. Demi menggapai kemerdekaan yang haus akan perjuangan dan perdamaian bangsa.

Berbagai macam unsur-unsur budaya luhur yang dimiliki oleh nenek moyang kita, kini termaktub ke dalam dasar negara. Sebuah dasar yang melandasi kehidupan bangsa kita, menjadi Mahakarya Indonesia. Yah, sebuah dasar yang diberi nama oleh salah satu bapak pendiri negara dengan sebutan Pancasila. Sebuah dasar negara yang bukan sembarang dasar. Karena diambil dari nilai luhur nenek moyang bangsa, serta telah tertanam dan mengakar di dalam kehidupan bangsa Indonesia. Membentuk Jiwa Indonesia, yang mampu hadir dan siap bersaing di kancah dunia. Melangkahkan kaki menuju perubahan nasib bangsa, menggoreskan tinta emas perjuangan bangsa. Hingga menjadi sebuah bangsa yang berdaulat dan dapat dipandang oleh dunia. Inilah bangsa kita, bangsa Indonesia.

Kata kunci : Mahakarya Indonesia, Nenek moyang bangsa Indonesia, nilai luhur